Kamis, 21 April 2016

Apa itu Prefix? Apa itu Subnetting?





Dalam dunia jaringan, banyak perumpamaan dan istilah asing yang kita baru dengar dan membuat pusing kepala. Disini saya ingin membantu meredakan kepala bukan dengan sekedar obat sakit kepala, tapi dengan penjelasan tentang prefix dan subnetting dengan menggunakan pengetahuan yang saya miliki.

 Prefix  : Ringkasan sebuah Subnetmask.

IP Address adalah sebuah pengalamatan pada suatu jaringan computer, IP Address memiliki beberapa bagian yaitu :
·        

  1.        Network Address ( NA ) : Network Address atau yang bisa disebut Net ID menandai awal dari sebuah IP Komputer.
  2. ·         Host Address ( HA ) : Host Address atau yang bisa disebut Host ID adalah alamat pada Network Address
  3. ·         Broadcast Address ( BA ) : Broadcast Address adalah Alamat IP terakhir pada suatu computer.


Siapkan rumus nya :

2^7 2^6 2^5 2^4 2^3 2^2 2^1 =

128-64-32-16-8-4-2-1


( Note : Lambang ^ = Pangkat )

192.168.10.2

255.255.255.252/30


/30 = Prefix.


Cara menghitung Prefix nya :

IIIIIIII.IIIIIIII.IIIIIIII.IIIIII00

                                                 
Blok terakhir dihitung karena sisa 5 maka dijumlah 5 kali,

128 + 64 + 32 + 16 + 8 = 248


Maka Prefixnya,

/30 = 248


Sekarang adalah pembahasan tentang subnetting,
Apa itu Subnetting?
Bagaimana Proses hitungnya?
Subnetting adalah tekhnik menghitung sebuah subnet, maksud nya adalah subnetting adalah tekhnik dimana proses hitung dari sebuah subnetmask yang berfungsi untuk memecah masalah dalam pembuatan jaringan dengan cara mencari jumlah subnet yang bisa digunakan. Ribet emang ngejelasinnya.

Bagaimana cara menghitungnya?

Beginilah caranya, 
 
Subnetting :

Example 1  :

1.    202.117.152.125/25

II00I0I0.0III0III.I00I0000.0I0I000/I0000000


·         Cari Max IP nya, Rumusnya = 2^32-n ( n = Prefix )

2^32-25 = 2^7

       2^7  = 128 , Jadi Max IP nya 128 Blok


·         Cari NA dan BA nya :

NA  : 202.117.152.0 – BA 202.117.152.128


·         Cari IP yang bisa digunakan :

128-2 = 126 ( 2 berasal dari NA dan BA )


·       Subnet : ( 256-128 ) 255.255.255.128

Example 2 :

2.    205.119.148.116/27

II00II0I.0III0III.I00I0I00.0III0I00/III00000


·         Max IP

 2^32-27 = 2^5

                       2^5 = 32 , Jadi Max IP nya 32 Blok

NA : 205.119.148.96 – BA : 205.119.148.127

Jika IP yang dibutuhkan adalah 205.119.148.116 , Maka kita harus menambah blok sesuai kebutuhan IP tersebut. Caranya dengan menjumlahkan Max IP tersebut.
Misal : Max IP 32 Blok, Maka 0-31
                                                    32-63
                                                    64-95
                                                    96-127
                                                    
Karena IP yang dibutuhkan adalah 205.119.148.116 Maka kita telah menemukan NA dan BA nya, Yaitu : NA 205.119.148.96 – BA 2015.119.148.127. Alasan mengapa kita mengambil IP 96-127 adalah karena IP 116 ada diantara 96-127 dan IP 96-127 adalah NA dan BA nya. Jika jumlah bisa mencapai IP yang dibutuhkan maka tidak perlu menjumlah bloknya lagi.



·         IP yang bisa digunakan

32-2 = 30 ( 2 berasal dari NA dan BA )


·         Subnet : ( 256-32 ) 255.255.255.224

Example 3 :

3.    173.139.121.118/29

I0I0II0I.I000I0II.0IIIIIII.0III0II0/IIIII000


·         Max IP

 2^32-29 = 2^3

                       2^3 = 8 , Jadi Max IP nya 8 Blok

·       NA : 173.139.121.112 – BA : 173.139.121.119

Karena IP yang dibutuhkan adalah 173.139.121.118 maka kita gunakan cara yang sama seperti Example 2, Yaitu :
0-7              32-39            64-71           96-103
8-15            40-47            72-79          104-111
16-23          48-55            80-87          112-119
24-31          56-63            88-95           
    Karena IP 118 ada diantara IP 112-119 kita mengambil IP 112-119 Sebagai NA dan BA nya.

·         IP yang bisa digunakan

8-2 = 6 ( 2 berasal dari NA dan BA )


Subnet : ( 256-8 ) 255.255.255.248

Example 4.

215.139.131.105/26

II0I0III.I00I0III.I00000II.0II00III/II000000


·         Max IP = 2^32-26 = 2^6

=  64 , Jadi Max IP nya 62 Blok

·       NA : 215.139.131.64 – BA : 215.139.131.127

0-63

64-127

·         IP yang bisa digunakan :

64-2 = 62

·       Subnet : ( 256-64 ) 255.255.255.192


Example 5.

222.232.195.108/30

II0III0.III0I000.II0000II.0III000/IIIIII00


·         Max IP = 2^32-30 = 2^2
                                = 4 Blok

·       NA : 222-232-195-108 – BA : 222-232.195.111


Karena IP yang dicari 222.232.195.108 , Maka NA dan BA nya 108-111
0-3       24-27     48-51     72-75      96-99
4-7       28-31     52-55     76-79      100-103
8-11     32-35     56-59     80-83      104-107
12-15   36-39     60-63     84-87      108-111
16-19   40-43     64-67     88-91
20-23   44-47     68-71     92-95
·         IP yang bisa digunakan :

4-2 = 2

·         Subnet : ( 256-4 ) 255.255.255.252

0 komentar:

Posting Komentar